Selasa, 16 Juli 2013

Together

Bersama Lebih Baik

Selasa, hari kedua kami sekolah.  Pagi yang cerah serta wangi aroma dedaunan hijau menyertai kedatangan kami ke Sekolah Alam hari ini.  Mestinya 25, namun hari ini 2 teman kami tidak masuk.  Meniti anak tangga satu-satu hingga sampai di kelas, meletakan tas, mengenakan name tag sambil mengamati sekeliling, menanti teman-teman yang berdatangan.

Setelah tidak ada lagi yang datang, jam dinding di kelas sudah menunjukan jam 7 lebih 30 menit.  Sebuah lingkaran besar ditengah kelas terbentuk ketika kami duduk bersama untuk berdo'a.  Pagi di buka dengan do'a dan cerita kami tentang puasa dan 10 pertanyaan dari Bu Gilang.

Selesai menjawab pertanyaan, satu persatu turun dari kelas, berbaris di bawah anak tangga terakhir.  Kami pergi ke lapangan untuk pembagian kelompok dalam kelas.  Kelompok ini nantinya akan jadi kelompok belajar di kelas, kelompok piket, kelompok penggunaan ATK  serta hal-hal lain yang memerlukan kebersamaan, kelompok-kelompok inilah yang akan melakukannya.

Hari sudah mulai terik, panas dan menyengat.  Sampai dilapangan kami berjalan menuju ke tempat yang agak teduh, di bawah pohon dekat tiang bendera.  Kami duduk membentuk 3 barisan.  Setelah semua siap cara pembagian kelompok pun dijelaskan.  Sebuah potongan kertas kecil ditunjukan kepada kami.  Kertas itu memiliki 3 warna (biru,hijau dan oranye).  Ada beberapa lembar kertas sesuai dengan jumlah siswanya, setiap kertas ternyata urutan warnanya berbeda.  Ada yang "Biru, Hijau dan Oranye", ada yang "Hijau, Oranye dan Biru" serta ada juga yang "Oranye, Hijau, dan Biru".  Masing-masing kemudian di berikan selembar kertas tersebut.  Setiap siswa harus mengingat urutan warna dari kertas yang mereka dapat, dan ada tanda panahnya di tiap kertas, jadi kalau kami memegangnya terbalik urutan warnanya juga jadi berubah.  Kami harus hati-hati agar tidak terbalik memegangnya, serta urutan warnanya rahasia jangan sampai teman kami yang lain tahu, kalau ketahuan nanti ga seru.

Jika ada yang sudah hapal maka kertas tersebut akan ditempelkan di bagian punggung kami.  Kami bisa minta bantuan Pak Toto, Bu Gilang, Bu Nisa atau Pak Engkus untuk menempelkannya.  Akhirnya semua telah hapal dan potongan kertasnya telah ditempel dibagian punggung masing-masing.  Sebuah lingkaran besarpun kemudian kembali terbentuk ketika kami berdiri berpegangan tangan dan terhubung satu dengan yang lainnya.  Semua bersiap-siap, yang harus kami lakukan adalah melihat dan mencari potongan kertas yang menempel di punggung teman-teman kami yang memiliki warna sama dengan yang menempel di punggungku.  Harus sama persis jangan tertukar satu warnapun.  Teman yang memiliki tempelan kertas yang sama itulah yang akan menjadi kelompok kami.  Maka pada hitungan ketiga kami serentak bergerak, hilir mudik, bolak-balik mencari dan mengamati punggung teman kami.  Beberapa dari kami sudah menemukan pasangannya dan bersorak riang gembira.  Eh ada yang keliru, tertukar satu warna, setelah menyadarinya mereka pun bergerak mencari warna yang benar-benar tepat.  Satu kelompok selesai lebih dahulu menemukan pasangannya, disusul oleh kelompok-kelompok berikutnya.  Akhirnya lima kelompokpun terbentuk setiap kelompok beranggotakan 5 orang, ada yang masih 4 karena ada teman yang tidak masuk.

Games Pembagian Kelompok Sekolah Alam


Kelompokpun terbentuk, saatnya kembali ke kelas untuk istirahat sebentar, menggambar atau ngobrol dengan teman kelompoknya.

Tiba-tiba kami mendengar keriuhan ucapan salam didepan kelas kami.  Serentak kamipun menjawab.  Rupanya ada kunjungan dari kelas lain dan mereka teman-teman yang sudah kami kenal, teman-teman kami waktu di kelas 1.  Rupanya mereka melakukan kunjungan karena kangen dengan teman-temannya di kelas satu.  Kami juga kangen sih.  Mereka masuk, yang waktu di kelas satu teman akrab langsung saling mendekat dan duduk bareng.  Kami ngobrol bersama, nama kelas mereka adalah kelas Sangir, SD 2 Sangir dan guru mereka Bu Ita dan Pak Halid.  Senangnya bisa ketemu teman-teman kami lagi, padahal sih nanti tiap hari juga bisa bertemu dan main bersama.

Hari semakin siang, beberapa dari kami mulai lemas, apalagi anak laki-laki setelah kunjungan dari SD 2 Sangir mereka malah bermain bola di lapangan.  Tapi hebat-hebat kami tetap puasa loh, ya walau haus dan jadi lemas sih.  Berikutnya kami membahas peraturan kelas.  Kami masing-masing memberi ide tentang peraturan dan kenapa perlu ada peraturan kelas.  Peraturan tersebut dari kami dan kami yang harus menjalankannya, sebab kami juga yang akan merasakan manfaat dari peraturan tersebut.
Pak Engkus dan Bu Gilang membantu kami membuat peraturan kelas tersebut.

Hari ini penuh kebersamaan, membuat kelompok untuk bekerja sama, kunjungan dari kelas SD 2 Sangir -ternyata kami juga masih bersama dengan teman-teman lama lain, dan terakhir membuat peraturan kelas untuk kepentingan bersama.

Semoga apa yang kami lakukan hari ini bermanfaat untuk bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar